Examine This Report on Elangbola
Examine This Report on Elangbola
Blog Article
Dalam kondisi keuangan yang sangat mendesak, Elang dihadapkan pada pilihan yang sulit, yaitu meninggalkan Timnas dan memilih untuk berkarier di Australia.
Mungkin sudah banyak yang tahu, gambar meriam pada logo Arsenal menggambarkan alat perang yang berasal dari gudang penyimpanan senjata pada masa perang dahulu, yang merupakan markas awal dari The Gunners.
Situasi ini menempatkan Elang di antara dua pilihan sulit: melanjutkan karier pribadinya yang sukses atau mengabdikan diri untuk bangsa yang memanggilnya.
Film Elang mengisahkan perjalanan hidup seorang pemain sepak bola Timnas Garuda bernama Elang (Ganindra Bimo), yang terpaksa meninggalkan timnas demi membiayai pengobatan ibunya yang menderita Alzheimer. Dengan latar belakang keluarga yang pas-pasan, Elang harus berjuang keras untuk mencari uang agar ibunya bisa dirawat dengan baik.
Movie ini mengajak penonton merenungkan betapa kompleksnya pilihan yang harus dihadapi seseorang ketika dihadapkan pada dilema antara tanggung jawab profesional dan kewajiban pribadi.
Hardiman menyandera ibu Elang dan memaksanya untuk memastikan Timnas Garuda kalah dalam pertandingan demi keuntungan bisnis judi bola yang dijalankannya.
Hardiman tidak segan-segan mengancam keselamatan ibu Elang demi memastikan bahwa Timnas Garuda mengalami kekalahan dalam pertandingan yang sangat penting.
Film Elang akan menggambarkan kisah tentang mafia bola. Sebab konflik utamanya ialah ketika Elang mengetahui ada pihak sengaja membuat Timnas Indonesia kalah dalam pertandingan berkaitan dengan judi bola.
Dengan style dramatis olahraga yang jarang diangkat di perfilman Indonesia, Elang menjanjikan sebuah cerita yang akan membuat penonton terhanyut dalam perjuangan seorang anak yang berusaha melindungi ibunya sambil mempertaruhkan masa depannya.
Dari sinilah, konflik bermula. Elang mengetahui ada pihak yang sengaja membuat Timnas kalah demi keuntungan bisnis judi bola. Konflik tersebut makin rumit dengan kehadiran Hardiman, seorang tokoh mafia judi bola, yang mengancam keselamatan ibu Elang.
At first with the time, the club was coached by an Englishman Erick Williams, before he was sacked in the middle of the season as a result of many lousy performances that prompted the club to drop to the relegation zone. Jeri Wardin, who was Formerly Williams' assistant, was appointed since the club's head coach ahead of his situation was eventually changed by Suimin Diharja.
Sejak penayangan perdananya, “Elang” mendapatkan respons positif dari penonton dan kritikus movie. Banyak yang memuji keberanian movie ini dalam mengangkat isu sensitif seperti mafia bola dan korupsi dalam dunia olahraga Indonesia.
Marketeers is Indonesia’s up coming-gen enterprise media. Our print and digital material is a unique combination of insightful tales and progressive layout. We also enlighten visitors with flagship activities, community golf equipment, and masterclasses Mixing believed-provoking speakers and engaging ordeals.
In 2007, Ultras Palembang was born adhering to the pattern of supporters from Italian culture, which can take the this means of out with the standard. Ultras Palembang refers to the routines of AC Milan supporters to introduce the phenomenon of supporters who will be not simply supporters, but Possess a good, unbreakable soul, and militants who seriously include the psychological aspect of the club.
, karya terbaru Rizal Mantovani, website yang tayang di bioskop mulai nine Januari 2025. Movie bergenre drama olahraga ini mengangkat sisi gelap sepak bola Indonesia, mulai dari pengorbanan pemain hingga pengaruh oknum yang ingin merusak integritas olahraga.
Banyak yang salah mengira lambang Tottenham sebagai kalkun, padahal aslinya adalah seekor ayam jantan. Lambang ayam jantan mulai ada sejak tahun 1921 saat tim ini memenangi FA Cup pada tahun tersebut.